Kamis, 28 Mei 2015

Lilit Berlari, dan Menghargai Waktu

Well, ini kisah yang oma alami ketika masih SMA dulu. Oma sekolah di M.A KMI Diniyyah Puteri Padangpanjang. sebuah pesantren khusus putri yang telah berdiri semenjak tahun 1923. didirikan oleh Ibunda Rahmah El Yunusiyyah ketika usia nya baru menginjak 23 tahun.
Dipesantren yang begitu bermakna inilah oma menghabiskan masa remaja oma dengan begitu banyak temapaan dan pelatihan agar bisa menjadi muslimah yang sejati dan pribadi yang sukses dunia dan akhirat.
Dari sekian banyak peraturan Diniyyah, yang paling oma ingat adalah tuntutan untuk pandai mengatur waktu. Setiap pagi, gerbang yang menghubungkan asrama dengan sekolah akan ditutup pada jam 06.30 tepat. Jikalau lewat daripada itu, maka bersiaplah terkunci dan tidak sekolah. Disekolah akan dihitung alfa. Alfa 3 kali, maka ucapkan selamat tinggal pada keikutsertaan pada ujian. Baik ujian semester, tengah semester, ataupun ujian apapun. Maka bisa dilihat betapa mengerikan nya terkunci gerbang itu.
Bagi para santri yang masih belum bisa mengatur waktunya, maka bisa dipastikan akan selalu berada dalam keadaan tergesa gesa setiap paginya. Ketika sedang bersiap siap memakai lilit atau jilbab wajib bagi santri, maka ketika pengumuman gerbang akan ditutup, maka akan terlihatlah para santri yang berlari menuju gerbang dengan lilit yang belum sempurna terpasang. Karena bentuk lilit seperti kain panjang yang dililitkan dikepala, maka ketika para santri berlari dengan lilitnya masing masing maka akan terlihatlah lilit putih yang berkibar kibar. Dari situlah panggilan Lilit Berlari berasal.
Tips nya simpel saja, jika tidak ingin termasuk kedalam rombongan lilit berlari, maka mulailah untuk belajar mengatur waktu dengan efesien dan tepat. Maka mungkin, lilit berlari akan mulai hilang dari pandangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar