Rabu, 27 Mei 2015

FIRST TIME

Segera setelah oma mendapat kabar kelulusan oma di Universitas Muhammadiyah Malang, hidup oma mulai berputar dengan kecepatan yang menakjubkan. Seperti naik bianglala, pada suatu saat ada saatnya ketika kita merasa begitu bebas, seakan terbang, akan tetapi, ada saatnya ketika kita harus bersiap siap dengan kejutan rasa jatuh yang mendebarkan.
Untuk pertama kalinya oma akan pergi ke sebuah negri antah berantah. Sebuah kota yang indah. terkenal dengan sebutan kota pelajar, kota tempat oma untuk pertama kalinya juga melihat begitu banyak orang pada suatu kesempatan. Semua orang terlihat begitu sibuk dengan urusan nya masing masing. Terlihat begitu terpelajar dan... percaya diri.
Untuk oma yang berasal dari pesantren, hidup terpisah dengan orang tua memang bukan hal yang baru lagi. Akan tetapi, hidup sendirian dan kita hanya bisa mengandalkan diri sendiri, mungkin ini pertama kalinya bagi oma. Disini, kita boleh dan bebas menjadi siapapun. Mau menikmati hidup dan mencoba bebas tanpa aturan? Bisa sekali. Dan hanya prisip dan keyakinan yang dipegang teguhlah yang membuat dan menciptakan pribadi yang baru.Jauh dari kesan kesan anak SMA yang ugal ugalan maupun seenaknya.
Mungkin ini adalah lingkaran first time yang baru dan berat untuk oma. Akan tetapi, demi semua tangis, tawa, dan harap berlipur asa yang telah terlalu banyak untuk sampai kesini, oma akan bertahan. Walau sulit, sakit, dan kesepian, setidaknya oma akan menunjukkan kemampuan terbaik oma untuk bertahan. Hingga, hingga saatnya tiba, oma dengan kepala ditegakkan, dengan bangga akan berkata kepada Nya, "Tuhan, engkau tau, apapun yang terjadi, aku telah melakukan perintah dan amanahmu dengan sebaiknya. Dan kemudian, aku tidak akan menyesali setiap langkahku karena aku telah melakukan yang terbaik semampuku."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar