Minggu, 06 Desember 2015

TALI DARI LANGIT


Derai air mata disetiap langkah nya
Seperti tak pernah cukup, untuk menjaga nya
Helaan nafas, hati yang terluka
Coba jalani hari yang menanti
Jalan nya tak mudah
Penuh duri, nanah, dan darah
Mengalir pelan disela jari jari kakinya
Terkadang begitu deras, membuatnya goyah
Digenggamnya tali yang menjuntai
Oh...tali itu, tergantung di langit senja
Mengambang..
Terayun angin seakan layu
Tapi, begitu kuat, alot, dan kokoh
Tangan kecil nya mengapai
Bergelayut
Tak ingin lepaskan tali itu
Dan memang benar
Itulah yang sehatusnya dilakukan gadis itu
Dari dulu.....

Minggu, 22 November 2015

Kasih Ibu Sepanjang Jalan



            Kasih ibu sepanjang jalan, sedangkan kasih anak hanya sepanjang galah mungkin sudah sangat sering kulihat atau pun kudengar. Baik dari koran,novel, kisah kisah, ataupun cerita temanku ketika kami merumpi bersama sebelum berangkat tidur di asrama. Dalam pandangan ku, aku sudah mengerti dan memaknai maksud dari kata ini. Oh, ayolah, setiap orang pasti tau kalau cinta kedua orang tua nya jauh lebih besar dari cinta yang dia  berikan. Nah, aku juga berfikir demikian. Awalnya. Tanpa kusadari, aku tidak pernah begitu merasakan arti dan makna terdalam dari kata kata itu sampai mama(ibuku) bercerita satu kisah kepadaku.
            Ketika itu, aku sebagai anak asrama yang jarang pulang dan berjauhan dengan orang tua hanya ingin menelfon untuk sekedar basa basi dan menanyakan kabar orang tuaku. Karena, bagaimanapun, walau orang tuaku tidak pernah meminta aku untuk menelfon, karena takut akan mengganggu aktifitas ku. Maka biasanya, akulah yang terlebih dahulu memakai jasa layanan call me, lalu orang tuaku akan segera menelfonku. Seperi biasa, ketika menelefon sepeti biasa, hal yang pertama kali kutanyakan adalah kabar dan hal remeh temeh lain nya. Tapi, tidak terasa, percakapan ku dengan mama berubah kearah yang lebih serius. Ketika itu mama bertanya padaku ‘kakak (panggilan ku dirumah_red) masih sayang tidak ya, ketika kakak sudah dewasa dan sibuk, sama mama?’ aku yang medenganya sedikit terhenyak. Belum sempat aku menjawab, mama kembali  berkata ‘sayang mungkin masih. Tapi, apakah kakak akan tetap perhatian dan mau menanggung mama ketika sudah tua kelak? Takutnya, ketika kakak sudah dewasa, jarak antara mama dan kakak akan jauh, karena kakak sudah sibuk’ ucap mama pelan. Dapat kurasakan secercah rasa sedih disana. Seakan akan jika mama ingin menuruti kata hatinya, dia ingin aku tidak pernah dewasa dan meninggalkannya.
            Ketika itu, rasanya tenggorokanku tersumbat oleh perasaan sayang yang tak bertepi pada mamaku. Apalagi, lanjut mama, beliau merasa tidak memiliki waktu yang banyak denganku dikarenakan aku  masuk sekolah yang berasrama dari setamat SD. Beliau menyayangkan keadaanku yang tumbuh tanpa bimbingan dan keberadaan nya disampingku untuk menghadapi segala masalahku. Bahkan, mama merasa aku tidak akan menyayanginya lagi sebanyak aku menyayanginya dulu, ketika aku masih bersama mama. Kutahan air mata yang tiba tiba telah menganak sungai diujung mataku. Dalam hati, aku bertekad apapun yang terjadi, aku akan tetap sama. Masih seorang anak mama yang akan menyayangi mama dengan sepenuh hati. Masih seorang anak kecil yang akan tetap bermanja-manja dan memeluk mama setiap saat.
            Apalagi dengan fenomena yang terjadi sekarang ini. Di koran, di media sosial, di mana saja, sangat mudah menemukan berita berita seorang anak mencampakkan orang tuanya, mengabaikan nya, dan bahkan ada yang tega membunuh orang tuanya! Nauzubillahiminzalik! Seakan, dizaman sekarang, membuang orang tua adalah hal yang biasa. Bahkan, di beberapa tempat hal itu sudah menjadi sebuah tradisi. Ketika kubaca satu persatu berita tentang hal itu, air mataku mengenang. Betapa kasihan dan betapa pahit nya nasib orang tua yang dicampakkan oleh anak anak nya.
            Padahal, sewaktu kecil, sang anak disayang sayang, karena memang, bagi orang tua, seorang anak adalah jantung hati, pelipur lara dikala susah dan sempit. Tapi, banyak anak yang ketika dewasa malah menganggap orang tua yang renta adalah duri didalam daging nya. Begitu mengganggu dan tidak berharga sama sekali. Luar biasa betapa hitam dan tertutupnya hati sang anak. Apakah kamu juga begitu?
           

MANFAAT BERFIKIR POSITIF


Berfikir positif, bagi sebagian orang adalah hal yang cukup sulit. Bagaimana tidak? Jika kita memiliki begitu banyak masalah, yang tidak diketahui ujung maupun pangkalnya itu, semua akan terlihat begitu menyebalkan, sulit dan yang ada dalam fikiran kita hanya fikiran negatif seperti, “Kapan ini semua akan berakhir?’ “Ya, Tuhan!, Aku sudah tidak sanggup lagi”. “Mengapa aku diberi cobaan seperti ini? Dan beribu kata-kata negatif lainnya yang tidak akan mungkin mampu tertulis di sini.
            Berfikir positif sebenarnya mudah dan simple. Hanya, bagi sebagian orang yang selalu merasa hidupnya begitu berantakan, tidak akan berpendapat yang sama. Bagi mereka, berfikir positif adalah immposible, tidak mungkin, dan ‘mana mungkin?’ dengan gaya putus asa. Berfikir positif pada dasarnya adalah melihat dari sudut pandang yang berbeda. Melihat dari cara seorang pemimpi memandang dunia dengan segala hal yang sangat kompleks ini. Seorang pemimpiadalah orang yang hari harinya dipenuhi dengan pandangan positif. Dia melihat dunia ini adalah sebuah game yang sangat seru dan menantang. Alih alih menangis menghadapi  masalah nya, dia malah tertawa. Menertawakan kebodohanya sendiri terkadang.
            Orang yang berfikir positif seakan adalah orang yang paling bahagia di dunia ini. Dia melangkah dengan gaya pasti, pandangan yang lurus kedepan, mata yang menyimpan tawa humoris, dan senyum yang menghiasi lekuk bibirnya. Berada didekatnya akan turut membuatmu merasa nyama, tenang, dan bahagia. Seakan semua masalah yang berada dihadapanmu, jika dibandingkan dengan orang yang berfikir positif adalah remah remah kecil.
            Tidak mudah memang, menjadi pribadi yang selalu berfikir positif. Butuh pembiasaan, latihan, kerja keras, dan akan banyak tetes keringat yang bercucuran. Tapi, seorang yang berfikir positi akan menganggap setiap tetes cucuran keringatnya akan menjadi tinta untuk menuliskan semua keberhasilannya.
            Orang yang berfikir positif akan mudah memiliki teman, diterima dimanapun dia berada, dan tipikal pemimpin sejati yang mencintai bawahan nya seperti mencintai anaknya sendiri. Orang yang berfikir positif sebenarnya sangat mudah kamu emukan. Lihat saja orang orang yang selalu menghiasi hari dengan tawa ikhlas, padahal kita tau, dia memiliki seribu masalah, itulah dia. Bisa jadi dia adalah teman kita, guru kita, ataupun orang tua kita yang selalu tersenyum walau sebenarnya mereka sangat capek pulang kerja. Tapi, adakah kamu diantara jejeran orang yang berfikir positif?

Politik Ekonomi atau Ekonomi Politik

            Berjalan saya disepanjang trotoar kota Pasaman, Pariaman, Solok, hingga Padang. Dan kota kota lainnya di Sumatra Barat. Berjalan saya disepanjang kota Jakarta, Surabaya, hingga Malang, semua yang saya lihat sama. Saya melihat satu pengemis, dua pengemis, dan ribuan pengemis. berjejeran, berkelompok, atau malah sendirian. Begitu banyak kah pengemis di negri ini? Apakah saya akan selalu menemukan pengemis kemanapun saya pergi dibelahan bumi Indonesia ini?
            Setiap tahunya dikatakan angka kemiskinan Indonesia mulai menurun walaupun secara lambat. Tapi tampaknya masalah pengemis ini akan selalu menjadi masalah yang cukup serius dan agaknya juga butuh waktu ribuan tahun bagi bangsa Indonesia untuk memusnahkan dan menyingkirkan satu profesi yang menyebabkan masalah besar bagi bangsa Indonesia ini.
            Padahal Indonesia adalah sebuah bangsa yang kaya raya. Sumber daya alam yang tidak terbatas miliki Indonesia adalah salah satu faktor penting yang membuat Indonesia selalu diperhitungkan di dunia internasional. Akan tetapi sayangnya, seiring dengan pengaruh globalisasi yang membawa faham weternisasi, rakyat Indonesia justru merasa lebih bangga terhadap kebudaan bangsa lain dan melupakan bangsa Indonesia.
            Dengan kekayaan yang begitu banyak, sangat mengherankan kondisi ekonomi bangsa ini sebenarnya. Dunia perekonomian Indonesia sudah tidak dapat lagi dibedakan dengan dunia perpolitikan. Yang seharusnya dapat mensejahterakan rakyat akan tetapi pada kenyataan nya justru mengenyangkan segelintir orang saja. Dan menyengsarakan bagi segelintir lainnya. Sayangnya, segelintir yangn terakhir ini tidak dapat dikatakan segelintir, karena hampir sebagian besar rakyat Indonesia berada dibawah angka kemiskinan.
            Jika kita menggunakan pendapat Bank Dunia,  angka penduduk Indonesia yang hidup dengan penghasilan kurang dari USD $2 per hari mencapai angka 50.6 persen dari jumlah penduduk pada tahun 2009. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia hidup hampir di bawah garis kemiskinan. Laporan lebih anyar lagi di media di Indonesia menyatakan bahwa sekitar seperempat jumlah penduduk Indonesia (sekitar 60 juta jiwa) hidup sedikit di atas garis kemiskinan.
            Meski angka kemiskinan di Indonesia terus mengalami penurunan disetiap tahunnya, penduduk yang mengalami ‘perpindahan status’ ini pada dasarnya memang berada di ambang garis kemiskinan. Sehingga mereka dapat meningkatkan tarif hidupnya tanpa perdu dukungan dan dorongan yang kuat. Justru letak masalahnya adalah masyarakat yang berada di dasar terbawah dari garis kemiskinan yang masih memerlukan dukungan yang kuat dan sokongan dari pemerintah. Baik itu dukungan moral maupun dukungan yang bersifat riil.
            Jika ditilik dari sudut sejarah, angka kemiskinan Indonesia pernagh berkurang dengan signifikan pada awal tahun 1990-an. Ketika pemerintahan dari presiden Soeharto. Akan tetapi, ketika terjadi Krisis Moneter, angka kemiskinan Indonesia melonjak dengan drastis. Hal ini membuktika satu hal, dunia perpolitikan Indonesia yang kacau mempengaruhi perekonomian negara. Kekacauan yang terjadi pada akhir pemerintahan Soeharto memang disebabkan oleh krisis moneter yang terjadi pada masa itu. Akan tetapi, terjadinya krisis besar besaran tersebut dipicu oleh pergolakan politik Indonesia yang tidak sehat dan diwarnai oleh nepotisme. Negara sudah buta oleh kilau uang instan seperti komisi-komisi ini itu. Sehingga kepentingan masyarakat yang seharusnya menjadi tujuan dan kepentingan uttama mulai bergeser menjadi kepentingan pribadi dan golongan.
            Meskipun dunia perekonomian Indonesi masih dipenuhi polik yang penuh intrik, kita sebagai generasi muda masih memiliki harapan dan tujuan yang harus diraih bersama. Hal ini tidaklah sulit. jika kita berpegang teguh kepada pancasila. Dan Indonesia mungkin akan dapat menuju kebangkitannya.

Politik Bersih sebagai Solusi Masalah Kemiskinan Indonesia


Masalah kemiskinan adalah salah satu masalah yang sangat serius di Indonesia. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kemiskinan. Seperti kurangnya pendidikan dan stabilitas ekonomi yang rendah. Ditambah fenomena kesenjangan antara yang kaya dan miskin yang semakin memperlebar jurang pemisah diantara kelompok kelompok tersebut.
            Di era Reformasi ini, kita dihadapkan dengan masalah kemiskinan yang semakin meluas. Tingginya faktor kemiskinan membuat kriminalitas juga meningkat. Karena memang faktor terbesar dari pelaku kriminalitas adalah tuntutan ekonomi yang dirasa semakin mencekik. Banyak dari golongan yang ‘tidak berada’ ini terpaksa melakukan  kriminalitas seperti pencurian, perampokan, dan menjadi kaki tangan dari bandar narkoba. Hal ini mereka lakukan hanya untuk memastikan dapur dapat selalu berasap.
            Pancasila sebagai ideologi dan fondasi dasar dari bangsa ini sudah tidak lagi terlihat. Pancasila sekarang telah menjadi pemanis mulut saja. Dan sangatlah sulit kita temukan pancasila yang sesungguhnya dalam peletakan hukum bangsa Indonesia ini. Jika pancasila sebagai ideologi negara dapat memberantas dan menyelsaikan masalah kemiskinan yang seperti benag kusut ini, maka poltik adalah jala yang harus dilalui. Terdapat perbedaan pendapat mengenai hakikat dari ilmu politik. Akan tetapi, dapat kita tarik benang merah dari berbagai pendapat para ahli. Pada dasarnya, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang prinsip pemerintahan, dan masalah kekuasaan dalam kehidupan bernegara. Dan politik dapat diartikan adalah suatu usaha yang mencapai atau mewujudkan cita-cita atau ideologi dari sebuah negara.
Meski opini yang berkembang di masyarakat beranggapan bahwa politik dan dunia perpolitikan adalah dunia yang kotor, tapi pada dasarnya politik adalah sebuah cara dalam mencapai tujuan. Dalam hal ini, mencapai tujuan Indonesia yang terbebas dari kemiskinan dan mampu bangkit menjadi negara adidaya yang dapat mensejahterakan masyarakat. Dan dapat memberikan perlindungan yang menyeluruh kepada masyarakat.
Akan tetapi harapan terkadang tidak selaras dengan kenyataan yang ada. Dunia perpolitikan Indonesia kotor dan penuh intrik dikarenakan manusia-manusia yang berada didalamnya menjalankan politik demi keuntungan pribadi. Dan bahkan menghalalkan segala cara untuk meraih tujuannya tanpa peduli dengan kemajuan dan ideologi dasar dari bangsa Indonesia ini, yakni ideologi pancasila.
Memurnikan cara perpolitika adalah sebuah harapan dan tujuan yang harus dilakukan setiap generasi muda Indonesia. Generasi muda adalah sebuah harapan bagi masa depan Indonesia. Karena pemuda sekarang adalah wajah dari bangsa Indonesia sepuluh tahun kedepan. perubahan harus selalu dilakukan. Dan para pemudalah tumpuan dari perubahan terseut. Untuk politik yang sebenarnya. Politik yang berlandaskan ideologi pancasila yang dapat membebaskan indonesia dari belenggu kemiskinan dan menuju kesejahteraan yang merata dan adil bagi setiap penduduk Indonesia.